Senin, 14 November 2011

Ternodanya salam oleh umat Islam sendiri.

Sering dalam lingkungan sekitar kita, ada orang yang beragama lain bisa mengucapkan salam " Assalamu'allaikum..".

Yang jelas-jelas haram hukumnya bagi kita untuk menjawabnya. Tapi kenapa hal seperti itu kelihatannya 'lumrah'

bagi kita sebagai umat Islam. Hal ini yang saya maknai bahwa salam kita tsb telah tercemar. Bukan karena lantaran orang-orang non muslim, yang piawai menirukan salam kita. Tapi ini disebabkan kesalahan kita sendiri sebagai umat Baginda Rosul Muhammad SAW, yang tidak pandai menjaga nilai-nilai kesakralan salam kita.

Bagaimana hal ini bisa terjadi tanpa kita menyadarinya ? Mari sedikit kita kaji tentang makna salam di hadapan Alloh SWT dan di hadapan Mahluk-Nya.



Salah satu sabda Baginda Rosul itu adalah tebarkanlah salam. Makna tebarkanlah salam menurut versi orang awam, adalah :

1. Kata sapaan

2. Silaturrahmi



Itu semua masih berupa wacana. Sedangkan tebarkanlah salam menurut maknanya itu dulunya ketika ALLOH ini menjadi sosok AL-KHOLIQ, DZAT Alloh ini sebagai sosok pencipta alam semesta, sebelum menjadi sosok sesembahan itu masih berupa al-kholiq, tapi setelah Alloh menciptakan alam semesta dan seisinya ini Alloh memperkenalkan Dzat-NYA, Ketauhidan NYA, salah satu yang diperkenalkan adalah AS-SALAM. Dzat yang memberikan keselamatan. Sehingga Baginda Rosul berpesan kepada umatnya TEBARKANLAH SALAM itu maknanya tebarkanlah ASMAUL HUSNA ALLOH AS-SALAM, makna asmaul husna Alloh itu bahwa Alloh itu Dzat yang MAHA PENYELAMAT jadi tebarkanlah, perkenalkanlah Alloh sebagai Dzat yang maha penyelamat kepada semua yang ada dibumi ini.Bagi siapa yang belummengenal Alloh maka kenalkanlah dia bahwa Alloh itu maha penyelamat AS-SALAM,



1. Makna tebarkanlah salam itu adalah kita wajib memperkenalkan Alloh sebagai Dzat yang maha penyelamat kepada apa yang ada di alam semesta ini yang kita temui



2. Tebarkanlah salam ini maknanya sama seperti kita memperkenalkan, mengagungkan, memuliakan ilmu-ilmu Alloh yang kita miliki dan yang telah kita dapat, entah itu ilmu sebesar biji pasir atau sepenggal satu ayat ini wajib kita kenalkan, kita amalkan, kita tebarkan untuk kemaslahatan. Tebarkanlah ilmu-ilmu Alloh disini maksudnya adalah ilmu yang baik ilmu apapun yang mempunyai kemanfaatan, kemaslahatan ini kanalkan kepada semua.



3. Yang terakhir makna dari tebarkanlah salam adalah tebarkanlah keselamatan maknanya saling memberikan selamat dan saling menyelamatkan, saling rukun, merohmati yaitu makna ROHMATAN LIL ALAMIN yaitu memberikan keselamatan, saling meghargai orang lain, saling menjaga silaturrahim

disini setelah kita menebarkan salam makna dari salam sendiri itu yang diperkenalkan oleh Allah rosululloh yang di NAS sebagai ketetapan-ketetapan, makna salam itu ada 5 macam, ini menempati posisi masing-masing, makna salam ini harus dijaga kesakralannya tingkatan yang paling tinggi diantara 5 macam makna salam ini yaitu salamnya ketika Allah mengucapkan salam kepada baginda Rosul ketika melakukan Isro’ Mi’roj sewaktu bertemu di Sidrotul Muntoha.



Salam yang pertama yang ditunjukkan oleh Alloh yaitu ASSALAMU’ALAIKA AYYUHANNABIYYU WAROHMAH WABAROKAH keselamat KU berikan kepada NABI KESAYANGAN KU ROSUL KESAYANGAN KU yaitu Rosululloh SAW, yang merohmai seluruh jiwa panjenengan HAI NABI KU dan KU berikan BAROKAH segala tingkah pola hidup panjenengan wahai NABI KU, dan ini disakralkan dan tidak ada yang punya kecuali ALLOH. Ucapan salam ini HAK mutlak milik ALLOH semata.



Salam yang kedua ini juga harus disakralkan yaitu salamnya baginda ROSUL kepada UMAT nya yang mempunyai kriteria SHOLEH SHOLEHA, untuk mempunyai kriteria sholeh dan sholeha ini tidak mudah, Karena apabila ingin memperoleh gelar ini umat Rosululloh harus mempunyai tahan uji dan tahan banting dimanapun dia ditempatkan kekhusyu’annya, kesholehannya terjaga dan orang-orang inilah yang merupakan orang PILIHAN dan orang ini mempunyai cirri-ciri kewalian dalam kehidupan ini, seperti sosok para Anbiya’ lainnya, sahabat, wali-wali, suhada’, dll. Inilah yang memiliki kategori salam dari Kanjeng Rosul ASSALAMU’ALAINA WA’ALA IBADILLAHISSOLIHIN keselamatan atas diri ku yang diberikan ALLOH kepada orang yang diberikan derajad sholeha. Hamba dan umat yang sholihin, jadi dua salam ini disakralkan oleh ALLOH dan ROSULULLOH sangking tingginya kedudukan dua salam ini sampai diletakkan oleh Alloh didalam ritualitas SHOLAT ini akan terjaga ketinggian dan kesakralan dua salam ini. Kedudukan baginda rosul dihadapan Alloh itu tetap terjaga kesuciannya, begitu pula kedudukan bagi umat-umat yang sholihin, antara Rosululloh dan umat-umat yang sholihin ini keduanya mendapatkan salam dari ALLOH SWT.



Sekarang bagaimana untuk meraih kesholihihan itu :

1. Harus mempunyai ciri hamba yang MUKMIN, percaya dan IMAN kepada ALLOH

2. Harus mempunyai ciri hamba yang MUSLIM,meyakini ketauhidan ALLOH

3. Harus bisa menjadi hamba yang MUKSIN, menjadi hamba yang selalu BAIK akhlaknya

4. Harus bisa menjadi hamba yang MUKHLIS, menjadi hamba yang IKHLAS

5. Harus bisa menjadi hamba yang MUTTAQIN, yaitu hamba yang BERTAQWA



Apabila kita bisa mencapai 5 kriteria di atas maka kita baru bisa mendapatkan SALAM dari ALLOH dan ROSULULLOH yaitu ASSALAMU’ALAINA WA’ALA IBADILLAHISSOLIHIN



Salam yang ketiga yaitu salamnya ALLOH, ROSULULLOH dan seluruh hamba yang mempunyai gelar SHOLIKIN itu.

Salam kepada MALAIKAT ALLOH yang terdapat dalam Q.S AL-QHODAR yang disitu terdapat makna “Selamat kepada para Malaikat yang turun ke bumi yaitu sampai menjelang waktu Fajar.” , jadi salam yang diberikan malaikat ini tidak sembarangan, SALAMUNHIYA HATTA MATLA’IL FAJR ini salam yang diberikan oleh ALLOH ROSULULLOH dan juga orang-orang SHOLIKIN kepada malaikat ALLOH dan ini masih sakral dan suci keberadaannya.



Salam yang keempat, salam yang ada dalam surat YASIN yaitu SALAMUN KHOULAMMIRROBBIRROHIM, Salam ini ditujukan kepada seluruh alam semesta yang ada di jagat raya ini, entah itu kepada pepohonan, air,batu, gunung, laut, sungai,dll. Makanya kita dituntut untuk tebarkanlah salam kepada alam semesta ini. Pesannya jagalah keseimbangan alam yaitu rohmatan lil alamin.





Dari keempat salam ini kesakralannya masih utuh dan belum ternoda sama sekali, namun ironisnya yaitu salam yang kelima.

Salam yang kelima, salam yang diperuntukkan bagi seluruh umat Rosululloh, hak milik umat Rosululloh yaitu ASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH. salam ini mutlak dijadikan hak milik umat Rosululloh.

Yang menjadi pertanyaan apakah salam tadi masih sakral sampai saat ini??. Jawabannya ironis sekali..!!

Salam yang kelima ini sudah hilang kesakalannya,terbukti dari orang-orang non muslim, orang-orang nasrani, orang-orang yahudi mereka juga bisa menggunakan ucapan ASSALAMU’ALAIKUM Wr.Wb. inilah ironisnya umat Rosululloh yang dijadikan UMMATAN WAKHIDAH oleh beginda Rosul yaitu umat yang lebih mulia dari pada umat-umat sebelumnya ketika diakhir jaman seperti sekarang ini sudah tidak bisa menjaga kesakralan SALAM. Jadi jangan heran apabila Rosululloh menggambarkan umat akhir jaman ini seperti BUIH DI LAUTAN karena tidak bisa mensakralkan salam tadi. Ini karena kesalahan kita sendiri sebab sering mempermainkan kesakralan salam.



Salam ini ada tiga tingkatan yang menurut Alloh dan Baginda Rosul SAW :



1. Salam yang digunakan oleh orang-orang awam

Salam orang awam inilah yang banyak menodai kesakralan salam, karena mereka tidak mengerti apa itu makna salam, sehingga mereka mempermainkan salam. Salam yang di punyai oleh orang awam adalah salam yang hanya sebatas bibir atau hanya sekedar ucapan. Sewaktu mengucapkan salam yang maknanya sebagai do’a tetapi setelah dibelakangnya orang itu menghianati, dan mencelakai. Dan orang-orang seperti inilah yang tidak akan mungkin mendapatkan gelar SHOLIKIN dari Rosululloh.



2. Salam yang digunakan oleh orang khusus

Yaitu salam dari makna Salaman dan juga berjabat tangan maknanya memberikan pertolongan, disini maksudnya mengucapkan salam sekaligus berjabat tangan memberikan pertolongan, memberikan sedekah, menerima kelebihan dan kekurangan mereka, dan umat akhir jaman seperti sekarang ini sulit menemukan orang khusus seperti itu. Dan tidak jarang makna salaman ini banyak yang digunakan sebagai senda gurau, bahan lecehan, bahan mainan. Salaman bagi orang khusus ini sebaiknya salaman yang mempunyai bekas dalam kata lain hendaknya bersalaman dengan orang yang berada dibawah kita dan kita memberikan pertolongan kepada mereka.



3. Salam yang digunakan oleh orang khusus bil khusus

Yaitu salamnya setelah mengucapkan salam lalu menjabat tangan lalu tangan itu langsung dicium, maknanya sungkem. yaitu hormat setinggi-tingginya, dan tawadu’ kepada orang tersebut terlebih lagi kepada orang yang tidak mampu atau fuqoro’ masakin. Dari situ kita baru bisa disebut sebagai orang khusus bil khusus karena tingkat ketawwadu'an kita kepada sesama.



Semoga sedikit kajian ini bisa menambah wawasan kita tentang apa dan bagaimana makna serta manfaat salam bagi kita selaku umat muslim. Wattaufiq wal hidayah, wa ridhlo wal innayah. Wassalamu'allaikum Warrohmatullohi wabbarrokatuh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar